Minggu, 13 Januari 2013

DRAMA HONORER


Drama                 Akhirnya Wejangan Itu Muncul ….

Prolog :  Hujan mengguyur wilayah Desa A’inulyakin, tepatnya Dusun A’mala. Saat itu Piu’ alias alfiah sedang duduk menikmati lezatnya soup tewel buatan ibunya dilengkapi dengan lauk rempeyek ala Nganjuk.
Babak I
Piu : (Sambil makan di ruang makan sederhana itu )
        “Luarbiasa hari ini masakan ibu sungguh enak, yah”,.. mungkin karena memang aku tidak pernah di rumah jadi tidak setiap hari aku dimasakkan makanan favoritku hingga seperti ini . Kenang dalam fikiranku.
Ibu Piu’ : “ Tewel sangat langka untuk di cari, di pasar saja harganya   main rebutan …” dengan kesah tanda sanyang sosok ibu

Piu’ :(tiba-tiba suara handphonenya berbunyi , tanda sms masuk tertanda si Gagah mengirimkan pesan)”Haa aku dijadikan panitia di bagian honor!!, okelah tidak apa-apa ini tantangan terbaru, Namun aku sedikit terlintas dalam benakku bahwa aku harus menerima resiko apapun yang terjadi, karena ini soal uang”
Babak II
DiTeras masjid sekolahnya Piu’, bersama si Gagah saling memahami

Gagah : “Semenjak aku menunjukmu sebagai panitia honorer, aku juga pertimbangan, makanya ini sudah kurang 3 bulan , wejangan akan diselenggrakan, namun kau belum mendapatkan honor itu” marah sambil memberi pengertian.
Piu’ : “Aku sadar akan tanggung jawabku, namun Kau juga harus mengerti kondisiku saat ini,……..Oke tenang saja aku akan berusaha sekuat kemampuanku untuk menghasilkan pekerjaan ini, 25 juta dalam papan pengunguman yang dibutuhkan” menata hati dan sikap selanjutnya dengan tergesa-gesa .
Gagah :” Oke  Aku percayakan ini semua kepadamu….
                     Ingat Piu’ ini wejangan untuk tamu kita dari Jawa Bagian”
            “ Kau jangan buat aku malu, karena masalah ini,” bergegas pergi meninggalkan Piu’
Piu’ : “Aku harus membuat strategi baru, untuk mendapatkan target, min aku bullan ini harus mendapatkan 2 juta,..”
Elokah : “ Kenapa termenung disini, Kau kenapa sepertinyam Kau sedang menghadapi durian mau runtuh saja” tertawa menghibur hati Piu’
Piu’ : “ Aaahhh tidak apa-apa , terimakasih ya sudah menghibur diriku, mungkin tanpa dirimu  disini bumi ini hanya bisa terdiam seperti kita, hahaha…..”
(Keesokan harinya Piu’ menceritakan kisah tanggung jawabnya itu sebagai honorer kepada kawan dekatnya)

Piu’ : “ Dalam waktu 3 bulan minimal aku harus mendaptkan uang 25 juta , itu aku dapat dari pemburu rizki dan  tukang promo produknya, hemmm….
       Apalagi aku sebentar lagi akan menghadapi ujian semester 4 bulan ke-3….”

Kokis : “ HAaa… apa Benarkah tugasmu itu, !”
Piu’ : “ yaa, Maukah Kau menemaniku untuk memburu honor itu?,
Kokis ; “ Semasa tidak menganggu waktu belajar sekolah , aku tidak masalah” sambil mengangguk kepala
Piu’: Setelah job dibagikan aku, merasa khawatir akan target yang aku canangkan itu, so aku harus bikin target minimal 1 hari harus dapat 200 ribu,
      ( Perjalanan it terus berlangsung hingga rumah kerumah, aku mengirim pesan permohonan kesempatan waktu untuk bisa bertemu dengan pencari rizki itu).
Suara teleponku berbunyi namun aku tidak mendengarnya, beberapa kali, aku di miskol
Bapak Ambasador :” Hallo Anda siapa, keperluannya apa?”
Piu’ : “ Maaf Pak, Ini Dengan Bapak siapa ya?
Bapak Ambasador :” Astaghfirullah , bagaimana kamu ,sekarang coba kamu ingat tadi kamu sudah menghubungi siapa?”
Piu’ : “ MAaf Pak, Saya di handphone saya nomor Bapak tidak ada dalam daftar entri saya”, Aku menghembuskan nafas memang aku mengirim sms tidak sedikit kepada pencari rizki itu, maklum mungkin orang itu sedang dapat masalah, jadi seperti ini deh.
Bapak Ambasador :” Kapan-kapan kalau menghubungi seseorang Kau harus catat semua, hhhhhhhhhhhh…..bahasamu sudah baik tapi pengertianlah”.
Piu’ : Aku semakin bingung nomor tidak ada namanya, tiba-tiba menghubungi saya ngaku sebagai pencari rizki, ditanya namanya langsung naik darah” Maafkan Aku Pak, Aku berjanji untuk kesempatan lain waktu saya akan memperbaiki kesalahan ku”
Bapak Ambasador : “ Saya butuh Anda berkomitmen , bukan minta maaf” .
(Kesokan harinya Piu’ ditelpon oleh guru SMP Wayang)
Piu’ : “ Hallo, Iya dengan Bapak siapa?”
Bapak Djoko : “ Saya sekarang ada dikantor, Silahkan datang kesini saya tunggu hingga pukul 12.00, terimaksih”
Piu’:” Iya , Pak saya akan segera kesana ,posisi masih sekolah bisanya hanya pukul 11.45, okela!”
( Masuk ruang guru SMP Wayang, disambut guru-guru TU)
Guru : “ Mau cari siapa ,Mbak?”
Piu’ : “ Saya ingin bertemu dengan Bapak Djoko, Bisakah Anda membantu saya?’’.
Guru ; “ Ouu… Tunggulah sebentar,kelihatanya Bapak Djoko sedang menuggu ujian diruang 04”
Piu’:” Sudah 30 menit aku menghabiskan waktu disini, mengapa orang itu tidak datang2”, “ Ahak.. Alhamdulillah itudia Pak Djoko.

(Perlahan aku menyetir montor, sambil berbicara sendiri)
Piu’ : “Oke sekarang tujuan akhirku kerumah Ibu Melenium, Aku harus tetap semangat , meski berkali-kali aku dikerjain kemana-mana untuk mencari uang”
(Datang diruang tamu Ibu Milineum )

Milineum : “ Ada apa Kamu Piu’, sepertinya Kau kelelahan?”
Piu’ :’ Iya Bu, Saya baru saja dari dokter, katanya di hidung saya ada penyakit  sinusitis”
Milineum :” Disini saja , Saya memiliki ramuan daun benalu yang tumbuh di pohon jeruk nipis itu, bisa menolak penyakit berat seperti kanker, sinusitis, ginja dll.
Semenjak itu Ibu Milinium sangat baik kepada Piu’, entah karena Beliau menyukai anak perempuan atau memang dia tidak memiliki keturunan, Sejak itu Piu’ sering tinggal bersama Ibu Milinium, serasa kanyak anak sendiri.
Luarbiasa memilik orang tua kedua yang didapat dari acara wejangan, berangkat dari keterpaksaan bercampur keikhlasan penuh haru
Akhirnya Piu’ menemukan sosok dermawan yang mendermakan hartanya melalui SiPiu” pencari honorer .
 
 ”         Karya : Imamatul.udhma
                 Calon Perancang Top Komunication
           Kediri City

Tidak ada komentar:

Posting Komentar