Prolog : Hujan
mengguyur wilayah Desa A’inulyakin, tepatnya Dusun A’mala. Saat itu Piu’ alias
alfiah sedang duduk menikmati lezatnya soup tewel buatan ibunya dilengkapi
dengan lauk rempeyek ala Nganjuk.
Babak I
Piu : (Sambil makan di
ruang makan sederhana itu )
“Luarbiasa hari ini masakan ibu sungguh
enak, yah”,.. mungkin karena memang aku tidak pernah di rumah jadi tidak setiap
hari aku dimasakkan makanan favoritku hingga seperti ini . Kenang dalam
fikiranku.
Ibu Piu’ : “ Tewel sangat langka untuk di cari, di pasar saja
harganya main rebutan …” dengan kesah
tanda sanyang sosok ibu
Piu’ :(tiba-tiba suara handphonenya berbunyi , tanda sms masuk
tertanda si Gagah mengirimkan pesan)”Haa aku dijadikan panitia di bagian
honor!!, okelah tidak apa-apa ini tantangan terbaru, Namun aku sedikit
terlintas dalam benakku bahwa aku harus menerima resiko apapun yang terjadi,
karena ini soal uang”
Babak II
DiTeras masjid sekolahnya Piu’, bersama si Gagah saling memahami
Gagah : “Semenjak aku menunjukmu sebagai panitia honorer, aku
juga pertimbangan, makanya ini sudah kurang 3 bulan , wejangan akan
diselenggrakan, namun kau belum mendapatkan honor itu” marah sambil memberi
pengertian.
Piu’ : “Aku sadar akan tanggung jawabku, namun Kau juga harus
mengerti kondisiku saat ini,……..Oke tenang saja aku akan berusaha sekuat
kemampuanku untuk menghasilkan pekerjaan ini, 25 juta dalam papan pengunguman
yang dibutuhkan” menata hati dan sikap selanjutnya dengan tergesa-gesa .
Gagah :” Oke Aku
percayakan ini semua kepadamu….
Ingat Piu’ ini wejangan untuk tamu kita
dari Jawa Bagian”
“ Kau jangan
buat aku malu, karena masalah ini,” bergegas pergi meninggalkan Piu’
Piu’ : “Aku harus membuat strategi baru, untuk mendapatkan
target, min aku bullan ini harus mendapatkan 2 juta,..”
Elokah : “ Kenapa termenung disini, Kau kenapa sepertinyam Kau
sedang menghadapi durian mau runtuh saja” tertawa menghibur hati Piu’
Piu’ : “ Aaahhh tidak apa-apa , terimakasih ya sudah menghibur
diriku, mungkin tanpa dirimu disini bumi
ini hanya bisa terdiam seperti kita, hahaha…..”
(Keesokan harinya Piu’ menceritakan kisah tanggung jawabnya itu
sebagai honorer kepada kawan dekatnya)
Piu’ : “ Dalam waktu 3 bulan minimal aku harus mendaptkan uang
25 juta , itu aku dapat dari pemburu rizki dan
tukang promo produknya, hemmm….
Apalagi aku
sebentar lagi akan menghadapi ujian semester 4 bulan ke-3….”
Kokis : “ HAaa… apa Benarkah tugasmu itu, !”
Piu’ : “ yaa, Maukah Kau menemaniku untuk memburu honor itu?,
Kokis ; “ Semasa tidak menganggu waktu belajar sekolah , aku
tidak masalah” sambil mengangguk kepala
Piu’: Setelah job dibagikan aku, merasa khawatir akan target
yang aku canangkan itu, so aku harus bikin target minimal 1 hari harus dapat
200 ribu,
( Perjalanan it terus
berlangsung hingga rumah kerumah, aku mengirim pesan permohonan kesempatan
waktu untuk bisa bertemu dengan pencari rizki itu).
Suara teleponku berbunyi namun aku tidak mendengarnya, beberapa
kali, aku di miskol
Bapak Ambasador :” Hallo Anda siapa, keperluannya apa?”
Piu’ : “ Maaf Pak, Ini Dengan Bapak siapa ya?
Bapak Ambasador :” Astaghfirullah , bagaimana kamu ,sekarang
coba kamu ingat tadi kamu sudah menghubungi siapa?”
Piu’ : “ MAaf Pak, Saya di handphone saya nomor Bapak tidak ada
dalam daftar entri saya”, Aku menghembuskan nafas memang aku mengirim sms tidak
sedikit kepada pencari rizki itu, maklum mungkin orang itu sedang dapat
masalah, jadi seperti ini deh.
Bapak Ambasador :” Kapan-kapan kalau menghubungi seseorang Kau
harus catat semua, hhhhhhhhhhhh…..bahasamu sudah baik tapi pengertianlah”.
Piu’ : Aku semakin bingung nomor tidak ada namanya, tiba-tiba
menghubungi saya ngaku sebagai pencari rizki, ditanya namanya langsung naik
darah” Maafkan Aku Pak, Aku berjanji untuk kesempatan lain waktu saya akan
memperbaiki kesalahan ku”
Bapak Ambasador : “ Saya butuh Anda berkomitmen , bukan minta
maaf” .
(Kesokan harinya Piu’ ditelpon oleh guru SMP Wayang)
Piu’ : “ Hallo, Iya dengan Bapak siapa?”
Bapak Djoko : “ Saya sekarang ada dikantor, Silahkan datang kesini
saya tunggu hingga pukul 12.00, terimaksih”
Piu’:” Iya , Pak saya akan segera kesana ,posisi masih sekolah
bisanya hanya pukul 11.45, okela!”
( Masuk ruang guru SMP Wayang, disambut guru-guru TU)
Guru : “ Mau cari siapa ,Mbak?”
Piu’ : “ Saya ingin bertemu dengan Bapak Djoko, Bisakah Anda
membantu saya?’’.
Guru ; “ Ouu… Tunggulah sebentar,kelihatanya Bapak Djoko sedang
menuggu ujian diruang 04”
Piu’:” Sudah 30 menit aku menghabiskan waktu disini, mengapa
orang itu tidak datang2”, “ Ahak.. Alhamdulillah itudia Pak Djoko.
(Perlahan aku menyetir montor, sambil berbicara sendiri)
Piu’ : “Oke sekarang tujuan akhirku kerumah Ibu Melenium, Aku
harus tetap semangat , meski berkali-kali aku dikerjain kemana-mana untuk
mencari uang”
(Datang diruang tamu Ibu Milineum )
Milineum : “ Ada apa Kamu Piu’, sepertinya Kau kelelahan?”
Piu’ :’ Iya Bu, Saya baru saja dari dokter, katanya di hidung
saya ada penyakit sinusitis”
Milineum :” Disini saja , Saya memiliki ramuan daun benalu yang
tumbuh di pohon jeruk nipis itu, bisa menolak penyakit berat seperti kanker,
sinusitis, ginja dll.
Semenjak itu Ibu Milinium sangat baik kepada Piu’, entah karena
Beliau menyukai anak perempuan atau memang dia tidak memiliki keturunan, Sejak itu
Piu’ sering tinggal bersama Ibu Milinium, serasa kanyak anak sendiri.
Luarbiasa memilik orang tua kedua yang didapat dari acara
wejangan, berangkat dari keterpaksaan bercampur keikhlasan penuh haru
Akhirnya Piu’ menemukan sosok dermawan yang mendermakan hartanya
melalui SiPiu” pencari honorer .
” Karya : Imamatul.udhma
Calon Perancang Top Komunication
Kediri City
Tidak ada komentar:
Posting Komentar