Senin, 08 Juli 2013

Dongeng Lawang



        Republik Pura-Pura Ninja

Kisah Nyata yang dikolaborasikan dengan imajinasi dongeng,bersambung..............
Ima.Udhma VS Ach.Fatori

Bersama 4 orang sahabatnya, Si Kunyit berangkat menuju Negeri Lawang, Malang. Mereka adalah
Lengkuas(ketum), Kunyit(Korda PII Wati), Jahe(Korda Brigade), Kencur (Sekum)
Waktu terus berputar seiring kereta berbaja melintasi stasion Kediri,berlari-lari demi mendpatkan tiket kereta berbaja itu.. mereka berempat menunggu sebentar tepat didekat lintasan rel keret api berbaja hitam berseling warna biru....mereka duduk brsama seolah menunggu kedatangan kiriman makanan yang sedang ditunggu oleh orang* yang sedang kelaparan sekali.
Bunyi kereta berbaja itu mulai terdengar" Trett...Tut..tut......" Mereka berempat dengan gembira menyambut kedatang kereta berbaja setelah kurang lebih 5 menit menunggu...
Kami berdesak-desakakn lagi di kereta baja itu apalagi karena penumpangnya sudah penuh tak lama kereta berbaja yang terlihat anggun itu segera berangkat..." Truruyttt.....Kereta jurusan Malang mulai berangkat", Lengkuas" Ayo Nyit...Nyit....Naik"
Karena penuhnya sehingga membuat si Kunyit dan si Jahe harus meraba-raba menarik besi baja kereta palaing belakang...
Jahe terlebih dahulu naik" Ayo lari ...pegangan" Teriak Jahe. Si Kunyit dengan  cepatnya " Oke ..." Jawab Kunyit...bersama ppenumpang yang berwajah anak-anak muda berpenampilan hitam-hitam mencoba menolong si Kunyit.
" Kakiku tinggal satu,,,pegang tanganku" teriak Kunyit
Saat itu benar-benar mereka seolah dikejar oleh waktu karena mereka sudah ditunggu oleh sekutu Negeri Lawang
Samapai distasion Kota Malang mereka sebentar bersinggah di gubuk kecik beralasakan keramik putih, berkarpetkan hijau, ditemani oleh pisang goreng bawaan Lengkuas...mereka berempat melepaskan  kelelahan selama perjalanan menuju Negeri lawang . Karena sejak pagi harus menyelesaikan tugas negara dimana mereka setiap pagi harus mengabdikan diri kepada negerinya Negeri Kota kediri, belum lagi tugas pasukan berampar Pengurus Daerah , sore langsung berlari-lari menuju ke Stasion Kediri.

"Gubuk akan segera diasingkan karena sudah malam" Ujar Ibu Kemiri pemilik gubuk kecil itu, tepatnya didekat Stasion Malang.

Selayaknya perjalanan pasukan berampar Pengurus Daerah, demi sebuah janji suci akkan datang  ke Negeri Lawang menobatkan suatu gelar, mengejar kebenaran, membuat hati kami tidak berhenti untuk mencari alamat dimana kota misterius itu.

"Kuas....Kuas" Ujar salah sato komando negeri misterius  itu, stelah kami beempat menyusuri seluruh gubuk-gubuk kecik berkumpullah keramaian anak-anak muda asala kota Malang itu.

Kami disambut dengan secangkir teh beralaskan sloki putih, Yah kami tiba seolah-olah matahari, bulan, dan segalanya yang ada dibumi ini sedang berpihak kepada kami...

Sampai disana Kunyit dengan rasa harunya dengan penuh rasa penasaran yang sungguh tinggi...karena suasana Negeri Misterius itu didatangi dari berbagai suku, seorang Ninja(sekum) , bersama Raja Brokoli(Ketum) datang dari Negeri Pamekasan, negeri paling ujung sepanjang republik Pura-pura Ninja..

Mereka berdua seperti membuat gaduh, ..
tak lama kemudian saat penobatan terjadi,Si NInja menjadi pemandu penobatan itu, tak lama si Kunyit dipanggil dalam penobatan itu, seolah entah mengapa rasa itu muncul "ni orang unik banget"ujar dalam hati si Kunyit.

Penobatan berlangsung,sangat meriah , tak lama selama proses berlangsung tiba-tiba datang sura kecil untuk menuliskan biodata setiap delegasi suku masing**

dan anehnya surat kecil itu pembuatnya dari negeri ujung itu siapa lagi kalau bukan si Ninja.
"namanya Ninja asal negeri ujung"nasehat Lengkuas
"Terasa sangat bahagia ketika si Kunyit bisa memilki sahabat seperti Ninja" Ucap dalam hati Kunyit


" Ninja nama yang sangat aneh, buat ku, tp memang negeri ujung aneh"teriak pada teman-temannya
" Nyit..nyit"sahut Jahe
bersambung.......
                                "AFIU*


























  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar